Indonesia banyak menciptakan
sarjana pencari kerja, bukan pencipta lapangan kerja, itu membuat masyarakat
Indonesia terbiasa makan gaji sehingga tidak mandiri dan kreatif. Indonesia
selama ini hanya mencetak begitu banyak sarjana yang hanya mengandalkan
kemampuan akademis nya, tetapi tidak menjadikan mereka lulusan yang kreatif.
Persentase
pengangguran terdidik terbesar di dunia :
NEGARA
|
PERSENTASE
|
AFRIKA
|
24,7
%
|
INDONESIA
|
24,6
%
|
SPANYOL
|
21,6
%
|
YUNANI
|
17,7
%
|
IRLANDIA
|
14,4
%
|
PORTUGAL
|
12,7
%
|
IRAN
|
11,5
%
|
KOLOMBIA
|
10,8
%
|
TURKI
|
9,8
%
|
POLANDIA
|
9,6
%
|
PRANCIS
|
9,3
%
|
Indonesia
terlalu banyak memiliki perguruan tinggi dan terlalu banyak menghasilkan
sarjana, tetapi sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan kerja.
Akhirnya kita hanya banyak melahirkan pengangguran terdidik, tahun 2008 saja
Indonesia punya 1,1 juta penganggur yang merupakan lulusan perguruan tinggi
(S1).
Generasi
muda Indonesia kebanyakan tidak memiliki kemampuan menciptakan pekerjaan bagi
dirinya sendiri karena mereka terbiasa berpikir untuk mencari kerja. Pikiran
itu mungkin sudah tertanam sejak mereka kecil.
SEKOLAH LULUS, KULIAH TAMAT, CARI KERJA. Paling
banter juga rebutan cari kursi PNS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar